MAHASISWA
SEBAGAI PAHLAWAN DEVISA
Mahasiswa
merupakan generasi muda bangsa yang dituntut untuk memiliki kemampuan lebih
dalam bidang akademik maupun bidang non akademik. Sebagai mahasiswa, tentunya
harus berguna bagi bangsa dan negara, dalam bidang apapun termasuk ekonomi.
Tentu saja, ketika membahas masalah ekonomi maka tidak akan jauh-jauh dari
pembahasan seputar bisnis. Bisnis di era saat ini sudah lebih mengedepankan
bisnis secara modern, walaupun masih ada orang-orang yang berbisnis secara konvensional.
Bicara soal bisnis, maka bisnis saat ini sudah menggunakan teknologi, dimulai
dari e-business, e-commerce, dan istilah lainnya. Maka dengan majunya teknologi
yang sejalan dengan perkembangan bisnis, mahasiswa era saat ini mampu untuk
terjun ke dalam dunia bisnis, menghasilkan uang dari bisnis yang mampu
mendongkrak devisa negara.
A.
Tugas , Tanggung Jawab, dan Peluang Mahasiswa
dalam Bisnis.
Sebagai
mahasiswa, pada umumnya memiliki tugas untuk belajar, menuntut ilmu di
kampusnya masing-masing, berjuang untuk mendapatkan prestasi yang terbaik yang
berguna untuk masa depan mereka. Dan begitupun juga dengan tanggung jawab
mereka sebagai mahasiswa, sebagai generasi muda bangsa tentu mereka bertanggung
jawab untuk membanggakan kedua orang tua mereka dan juga berguna bagi bangsa
dan negara Indonesia. Dikarenakan pemikiran-pemikiran yang digagas oleh
mahasiswa terutama era saat ini sudah sangat cepat dalam hal bertindak, dalam
soal memutuskan sesuatu hal. Lalu, apakah mereka dengan tugas serta tanggung
jawab mereka dalam menempuh pendidikan, menghalangi mereka untuk berbisnis?
Tentu saja,
tidak. Kenapa? Dikarenakan justru karena pemikiran-pemikiran mahasiswa yang
sangat cepat dalam bertindak dan memutuskan sesuatu, disitulah peluang bisnis
itu terbuka dengan lebar. Mengerjakan kuliah sambil berbisnis? Itu bukanlah
masalah. Bisnis yang dilakukan para mahasiswa bisa berawal dari hobi semata
atau sudah memiliki niat untuk melakukan usaha bisnis. Dimulai dari bisnis
kecil-kecilan semisal berjualan kue atau menjual pakaian, hingga bisnis yang
memang sudah direncanakan seperti membuka laundry, usaha pengetikan, dan
lain-lain. Media yang bisa digunakan untuk mempromosikan juga sudah bisa
terjangkau dengan mudah, apalagi didukung dengan kemudahan dalam mengakses
internet. Cukup buat iklan atau ad banner, atau mempromosikan lewat media
sosial semisal Facebook, Twitter, dan lain-lain. Bisnis apapun selama tidak
melanggar Undang-Undang ITE, bukanlah masalah. Toh juga, dengan bisnis
tersebut, mahasiswa tentu selain menambah devisa negara juga, bisa menutupi
uang jajan bulanannya, bukankah itu menguntungkan?
B.
Mahasiswa dan Jiwa Entrepreneurship
Asal ada niat, maka bisnis itu bisa
dijalankan. Yah itu benar. Mahasiswa jika memang ingin menjadi pengusaha,
dengan catatan bermodalkan niat dan modal yang cukup, itu bukan masalah.
Terutama bagi mahasiswa yang sudah tertanam jiwa entrepreneurship-nya. Saat
ini, di internet sudah banyak situs-situs atau jasa online yang memberikan
peluang untuk berbisnis di internet. Jadi, gak masalah kalau mahasiswa era
sekarang ini berbisnis, toh juga udah disedian kan sama dunia maya
peluang-peluang yang besar jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Lagipula,
dengan bermodalkan jiwa entrepreneurship, tentu saja akan mengurangi
penggangguran secara tak langsung. Kenapa coba? Lah iya, karena mahasiswa
sekarang jadi punya penghasilan kan? Punya duit sendiri. Gak perlu juga
minta-minta sama orangtua tiap bulan buat kebutuhan ini itu. Dengan duit yang
didapat dari berbisnis, bisa ditabung untuk kebutuhan mendadak. Karena saat
ini, yah banyak memang mahasiswa yang kebanyakan nganggur. Masih kuliah aja
udah nganggur, ditambah pas lulus nganggur juga. Iya sudahlah bertambahlah
pengangguran di Indonesia. Menurut pemberitaan Tribun News pada tanggal 22
Desember 2014, penyumbang angka pengangguran terbesar ialah usia 17-18 tahun
keatas, dan usia-usia tersebut memang didominasi kalangan mahasiswa kebanyakan.
Dengan memiliki jiwa-jiwa entrepreneurship, jelas itu nantinya akan mengurangi
beban pengangguran yang ada di Indonesia. Selain berbisnis, mahasiswa juga bisa
membuka peluang untuk berwirausaha jika memang lapangan kerja di Indonesia
masih belum mumpuni untuk menampung banyaknya pengangguran di Indonesia ini.
Dengan membuka wirausaha, tentu saja mampu untuk menyerap tenaga-tenaga kerja
yang masih menganggur, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada. Iya
intinya jika mahasiswa memang berjiwa pengusaha, memiliki skill
sntrepreneurship, dan juga memiliki niat dan kemauan tinggi dalam berusaha,
maka peluang-peluang bisnis akan terbuka lebar untuknya, yang tentunya mampu
menyumbangkan devisa bagi negaranya.
C.
Perbandingan Antara Model Bisnis Tradisional
dengan Online/Digital
Dengan era saat
ini yang sudah mengenal bahkan mampu memanfaatkan internet didalam kehidupannya,
maka bisnis-bisnis di dunia maya pun semakin marak beredar. Itu dikarenakan
manusia saat ini sudah selalu mengandalkan teknologi yang ada. Sehingga memang untuk
urusan bisnis, tak jarang banyak kalangan orang yang lebih memilih berbisnis
secara online atau digital ketimbang berbisnis secara tradisional. Mengapa
begitu? Karena berbisnis secara online bisa dilakukan kapan saja dimana saja.
Berbisnis secara online juga mempermudah para pembisnis dalam urusan media
promosi, karena banyaknya ads banner yang tersedia, dimulai dari yang gratis
hingga berbayar. Tidak seperti berbisnis secara online, berbisnis secara
tradisional mengharuskan antara penjual dan pembeli untuk bertatap muka dalam membeli
barang yang didagangkan, dan bisnis dilaksanakan secara langsung dan nyata.
Namun, keuntungan yang ada dalam berbisnis secara tradisional yaitu dalam
proses membeli, bisa dilakukan tawar-menawar antara si penjual dan si pembeli.
Yah dalam arti harga yang dipatok oleh penjual masih bisa sedikit ditawar atau
dikurangi untuk mencapai harga kesepakatan bersama. Tapi, dalam bisnis secara
online, sangat sukar untuk mengadakan tawar menawar harga. Biasanya harga yang
dipatok oleh si penjual sudah harga tetap, sehingga jika si pembeli ingin
membeli, ya sesuai dengan harga patokan si penjual nya. Palingan kalau ada
pengurangan harga, itu juga lagi promo atau si penjual nya baru berjualan
secara perdana, jadinya dibuat deh potongan harga biar para pembeli tertarik
untuk membeli dagangannya. Namun, sesuai perkembangan era, saat ini memang
pilihan berbisnis memang lebih menarik melalui internet, meskipun barang atau
komoditas yang dipasarkan sama, namun lebih banyak pebisnis saat ini, terutama
pebisnis muda yang ingin memasarkan produk mereka secara global dan cepat, dan
memang melalui dunia maya atau internet lah mereka kebanyakan memasarkan
produk-produk mereka.
D.
Global Advertising Berdasarkan Segmen Pasar
Sesuai dengan
perkembangan zaman tentunya, maka cara berbisnis dengan mengandalkan internet
dengan memakai teknologi E-Business seperti misalnya e-commerce jelas menjadi
suatu pilihan utama yang bernilai ekonomis saat ini. Dengan model bisnis yang
seperti ini, jelas akan menguatkan persaingan bisnis di dunia. Khusus mahasiswa
tentunya, terutama bagi para mahasiswa yang masih pemula, langkah ini sangat
cocok untuk dilakukan. Dikarenakan, dunia bisnis di era sekarang bukanlah
seperti era bisnis di masa konvensional, statis dan hanya berlaku di satu
tempat. Bisnis sekarang ini sudah bersifat dinamis, mobilitas yang tinggi,
maunya bisa bertransaksi dimana saja dan kapan saja sesuka hati. Oleh karena
nya, dengan mobilitas yang tinggi, agar sebuah produk yang dipasarkan ingin
dikenal lebih oleh pembeli atau konsumen, yah nggak perlu harus menempel brosur
atau membagikannya secara manual ke rumah-rumah, tapi dengan cara memanfaatkan fasilitas
periklanan di internet atau advertising. Macam-macamnya sangat banyak dan
beragam, ada pop-ups, advertising widgets, pay per click advertising, text-link
ads, rss advertising, dan masih banyak advertising-advertising lainnya yang
tersedia, mau yang gratis ataupun yang bayar secara berlangganan. Dengan
beriklan di dunia maya, maka tentunya akan menghemat duit. Berapa pula modal
mahasiswa dalam memulai suatu bisnis, jika dalam memasarkannya harus melewati program
tivi, melalui radio, yang ada sudah defisit duluan karena modal lebih banyak
dipake buat promosi produknya. Dengan beriklan secara online, maka para
mahasiswa yang berbisnis mampu memasarkan produk-produknya secara global,
bahkan bisa saja jika sudah terkenal, mampu dipasarkan hingga ke luar negeri.
Cukup dengan meng-upload produk misalnya via YouTube, menyematkan iklan produk
Anda di media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, atau membuat blog lalu
menyertakan iklan-iklan yang memuat produk yang mahasiswa tersebut jajakan,
jadi cukup memperhatikan widget-widget visitor saja, sembari menjalankan
kuliah. Dengan begitu, tidak akan menyita banyak waktu mahasiswa untuk
berkuliah, malah itu akan menambah keuntungan. Kuliah dapat, promosi pun juga
oke melalui media-media periklanan/advertising yang ada di internet. Maka
dengan begitu, mahasiswa dalam memulai peluang bisnisnya tidak perlu memerlukan
biaya yang besar hanya untuk memasarkan atau menjajakan produk atau barang yang
ingin dijualnya kepada para konsumen.
E.
Implementasi e-Business yang Tepat Bagi
Mahasiswa
Dunia bisnis
saat ini bukanlah dunia bisnis seperti bisnis-bisnis lawas. Bisnis saat ini
bukanlah hanya pebisnis semata yang boleh berbisnis, namun orang yang mempunyai
jiwa pengusaha dan memang ingin terjun ke dunia perbisnisan, maka itu merupakan
hal yang sah-sah saja, termasuk mahasiswa. Lagipula, bisnis saat ini tidak juga
terlalu menekankan keahlian yang sejalan dengan jurusan maupun latar belakang
pendidikan yang mereka tempuh. Toh, sekarang bisnis kecil-kecilan saja orang
yang mengelola nggak juga harus berlatar anak ekonomi, jurusan ekonomi maupun
hal-hal lainnya, yang jelas pandai dalam mengatur keuangan, lalu kreatif dalam
beriklan atau mempromosikan produknya, dan juga tentunya tahan untuk menatap
layar monitor berjam-jam, melihat berapa banyak pengunjung yang sudah melihat
sebuah produk yang kita iklankan. Jelas, dengan gaya berbisnis seperti ini,
sangat cocok bagi mahasiswa yang memang harus berbisnis sembari kuliah. Tidak
harus terjun dalam ke dunia perbisnisan dan meninggalkan perkuliahan.
Lalu, bagi
mahasiswa yang ingin berbisnis, terutama bagi pemula tidak perlu sampai
membutuhkan pengelolaan manajemen yang ribet. Yang jelas, mahasiswa yang ingin
terjun ke dunia bisnis, memang sudah wajib hukumnya untuk tahu akan tips dan
trik dalam berbisnis. Bagi yang malas untuk beriklan, makan dengan membuat blog
atau web untuk media promosi merupakan langkah yang tepat. Tentu saja, blog
atau web yang didesain unik dan menarik, lalu juga desain periklanannya yang
kreatif dan unik jelas akan meningkatkan trafik para pengunjung yang ingin
melihat produk anda. Apalagi jika mau, didalam blog tersebut di masukkan
iklan-iklan online, lalu trafik pengunjungnya juga meningkat dengan drastis,
maka tentu saja uang yang mengalir pun juga semakin cepat. Sehingga nggak perlu
deh para mahasiswa fokus penuh pada bisnis, duduk tenang-tenang aja sembari
kuliah. Kuliah dapat, duit juga ngalir ntar ke rekening mahasiswa tersebut.
Oleh karenanya,
sangat ditekankan untuk memiliki kemampuan handal dalam memanajemen blog atau
web yang Anda punya. Karena jelas pendapatan Anda berbanding lurus dengan banyaknya
trafik pengunjung blog Anda. Jangan lupa juga, untuk membuat rekening afiliasi
ya, karena kan percuma kalau duitnya udah dapat, tapi nggak punya rekening, ya
itu duit mau dikirim kemana ntar. Nah usahakan juga buat bisa jdi trending
site, jadi kalau ada konsumen yang nyari di google, yahoo ataupun mesin pencari
lainnya, blog atau web kalian bisa terpampang di 10 situs pertama. Nah jadinya
kan bisa dilihat dengan mudah oleh konsumen.
Intinya, untuk
jadi pebisnis yang baik dan kece, ya memang perlu diasah jiwa
entrepreneurship-nya. Jangan sampe setengah-setengah juga yaa kalau berbisnis.
Apapun halangannya wajib hukumnya buat diselesaikan. Yang paling terpenting,
jangan sampe dunia bisnis mengganggu perkuliahan Anda sebagai mahasiswa. Must
be balance. Okee guys?
No comments:
Post a Comment