Welcome


Sunday 25 January 2015

Mahasiswa Sebagai Pahlawan Devisa

MAHASISWA SEBAGAI PAHLAWAN DEVISA

Mahasiswa merupakan generasi muda bangsa yang dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dalam bidang akademik maupun bidang non akademik. Sebagai mahasiswa, tentunya harus berguna bagi bangsa dan negara, dalam bidang apapun termasuk ekonomi. Tentu saja, ketika membahas masalah ekonomi maka tidak akan jauh-jauh dari pembahasan seputar bisnis. Bisnis di era saat ini sudah lebih mengedepankan bisnis secara modern, walaupun masih ada orang-orang yang berbisnis secara konvensional. Bicara soal bisnis, maka bisnis saat ini sudah menggunakan teknologi, dimulai dari e-business, e-commerce, dan istilah lainnya. Maka dengan majunya teknologi yang sejalan dengan perkembangan bisnis, mahasiswa era saat ini mampu untuk terjun ke dalam dunia bisnis, menghasilkan uang dari bisnis yang mampu mendongkrak devisa negara.
A.      Tugas , Tanggung Jawab, dan Peluang Mahasiswa dalam Bisnis.
Sebagai mahasiswa, pada umumnya memiliki tugas untuk belajar, menuntut ilmu di kampusnya masing-masing, berjuang untuk mendapatkan prestasi yang terbaik yang berguna untuk masa depan mereka. Dan begitupun juga dengan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, sebagai generasi muda bangsa tentu mereka bertanggung jawab untuk membanggakan kedua orang tua mereka dan juga berguna bagi bangsa dan negara Indonesia. Dikarenakan pemikiran-pemikiran yang digagas oleh mahasiswa terutama era saat ini sudah sangat cepat dalam hal bertindak, dalam soal memutuskan sesuatu hal. Lalu, apakah mereka dengan tugas serta tanggung jawab mereka dalam menempuh pendidikan, menghalangi mereka untuk berbisnis?

Tentu saja, tidak. Kenapa? Dikarenakan justru karena pemikiran-pemikiran mahasiswa yang sangat cepat dalam bertindak dan memutuskan sesuatu, disitulah peluang bisnis itu terbuka dengan lebar. Mengerjakan kuliah sambil berbisnis? Itu bukanlah masalah. Bisnis yang dilakukan para mahasiswa bisa berawal dari hobi semata atau sudah memiliki niat untuk melakukan usaha bisnis. Dimulai dari bisnis kecil-kecilan semisal berjualan kue atau menjual pakaian, hingga bisnis yang memang sudah direncanakan seperti membuka laundry, usaha pengetikan, dan lain-lain. Media yang bisa digunakan untuk mempromosikan juga sudah bisa terjangkau dengan mudah, apalagi didukung dengan kemudahan dalam mengakses internet. Cukup buat iklan atau ad banner, atau mempromosikan lewat media sosial semisal Facebook, Twitter, dan lain-lain. Bisnis apapun selama tidak melanggar Undang-Undang ITE, bukanlah masalah. Toh juga, dengan bisnis tersebut, mahasiswa tentu selain menambah devisa negara juga, bisa menutupi uang jajan bulanannya, bukankah itu menguntungkan?
B.      Mahasiswa dan Jiwa Entrepreneurship
Asal ada niat, maka bisnis itu bisa dijalankan. Yah itu benar. Mahasiswa jika memang ingin menjadi pengusaha, dengan catatan bermodalkan niat dan modal yang cukup, itu bukan masalah. Terutama bagi mahasiswa yang sudah tertanam jiwa entrepreneurship-nya. Saat ini, di internet sudah banyak situs-situs atau jasa online yang memberikan peluang untuk berbisnis di internet. Jadi, gak masalah kalau mahasiswa era sekarang ini berbisnis, toh juga udah disedian kan sama dunia maya peluang-peluang yang besar jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Lagipula, dengan bermodalkan jiwa entrepreneurship, tentu saja akan mengurangi penggangguran secara tak langsung. Kenapa coba? Lah iya, karena mahasiswa sekarang jadi punya penghasilan kan? Punya duit sendiri. Gak perlu juga minta-minta sama orangtua tiap bulan buat kebutuhan ini itu. Dengan duit yang didapat dari berbisnis, bisa ditabung untuk kebutuhan mendadak. Karena saat ini, yah banyak memang mahasiswa yang kebanyakan nganggur. Masih kuliah aja udah nganggur, ditambah pas lulus nganggur juga. Iya sudahlah bertambahlah pengangguran di Indonesia. Menurut pemberitaan Tribun News pada tanggal 22 Desember 2014, penyumbang angka pengangguran terbesar ialah usia 17-18 tahun keatas, dan usia-usia tersebut memang didominasi kalangan mahasiswa kebanyakan. Dengan memiliki jiwa-jiwa entrepreneurship, jelas itu nantinya akan mengurangi beban pengangguran yang ada di Indonesia. Selain berbisnis, mahasiswa juga bisa membuka peluang untuk berwirausaha jika memang lapangan kerja di Indonesia masih belum mumpuni untuk menampung banyaknya pengangguran di Indonesia ini. Dengan membuka wirausaha, tentu saja mampu untuk menyerap tenaga-tenaga kerja yang masih menganggur, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada. Iya intinya jika mahasiswa memang berjiwa pengusaha, memiliki skill sntrepreneurship, dan juga memiliki niat dan kemauan tinggi dalam berusaha, maka peluang-peluang bisnis akan terbuka lebar untuknya, yang tentunya mampu menyumbangkan devisa bagi negaranya.

C.      Perbandingan Antara Model Bisnis Tradisional dengan Online/Digital
Dengan era saat ini yang sudah mengenal bahkan mampu memanfaatkan internet didalam kehidupannya, maka bisnis-bisnis di dunia maya pun semakin marak beredar. Itu dikarenakan manusia saat ini sudah selalu mengandalkan teknologi yang ada. Sehingga memang untuk urusan bisnis, tak jarang banyak kalangan orang yang lebih memilih berbisnis secara online atau digital ketimbang berbisnis secara tradisional. Mengapa begitu? Karena berbisnis secara online bisa dilakukan kapan saja dimana saja. Berbisnis secara online juga mempermudah para pembisnis dalam urusan media promosi, karena banyaknya ads banner yang tersedia, dimulai dari yang gratis hingga berbayar. Tidak seperti berbisnis secara online, berbisnis secara tradisional mengharuskan antara penjual dan pembeli untuk bertatap muka dalam membeli barang yang didagangkan, dan bisnis dilaksanakan secara langsung dan nyata. Namun, keuntungan yang ada dalam berbisnis secara tradisional yaitu dalam proses membeli, bisa dilakukan tawar-menawar antara si penjual dan si pembeli. Yah dalam arti harga yang dipatok oleh penjual masih bisa sedikit ditawar atau dikurangi untuk mencapai harga kesepakatan bersama. Tapi, dalam bisnis secara online, sangat sukar untuk mengadakan tawar menawar harga. Biasanya harga yang dipatok oleh si penjual sudah harga tetap, sehingga jika si pembeli ingin membeli, ya sesuai dengan harga patokan si penjual nya. Palingan kalau ada pengurangan harga, itu juga lagi promo atau si penjual nya baru berjualan secara perdana, jadinya dibuat deh potongan harga biar para pembeli tertarik untuk membeli dagangannya. Namun, sesuai perkembangan era, saat ini memang pilihan berbisnis memang lebih menarik melalui internet, meskipun barang atau komoditas yang dipasarkan sama, namun lebih banyak pebisnis saat ini, terutama pebisnis muda yang ingin memasarkan produk mereka secara global dan cepat, dan memang melalui dunia maya atau internet lah mereka kebanyakan memasarkan produk-produk mereka.
D.      Global Advertising Berdasarkan Segmen Pasar
Sesuai dengan perkembangan zaman tentunya, maka cara berbisnis dengan mengandalkan internet dengan memakai teknologi E-Business seperti misalnya e-commerce jelas menjadi suatu pilihan utama yang bernilai ekonomis saat ini. Dengan model bisnis yang seperti ini, jelas akan menguatkan persaingan bisnis di dunia. Khusus mahasiswa tentunya, terutama bagi para mahasiswa yang masih pemula, langkah ini sangat cocok untuk dilakukan. Dikarenakan, dunia bisnis di era sekarang bukanlah seperti era bisnis di masa konvensional, statis dan hanya berlaku di satu tempat. Bisnis sekarang ini sudah bersifat dinamis, mobilitas yang tinggi, maunya bisa bertransaksi dimana saja dan kapan saja sesuka hati. Oleh karena nya, dengan mobilitas yang tinggi, agar sebuah produk yang dipasarkan ingin dikenal lebih oleh pembeli atau konsumen, yah nggak perlu harus menempel brosur atau membagikannya secara manual ke rumah-rumah, tapi dengan cara memanfaatkan fasilitas periklanan di internet atau advertising. Macam-macamnya sangat banyak dan beragam, ada pop-ups, advertising widgets, pay per click advertising, text-link ads, rss advertising, dan masih banyak advertising-advertising lainnya yang tersedia, mau yang gratis ataupun yang bayar secara berlangganan. Dengan beriklan di dunia maya, maka tentunya akan menghemat duit. Berapa pula modal mahasiswa dalam memulai suatu bisnis, jika dalam memasarkannya harus melewati program tivi, melalui radio, yang ada sudah defisit duluan karena modal lebih banyak dipake buat promosi produknya. Dengan beriklan secara online, maka para mahasiswa yang berbisnis mampu memasarkan produk-produknya secara global, bahkan bisa saja jika sudah terkenal, mampu dipasarkan hingga ke luar negeri. Cukup dengan meng-upload produk misalnya via YouTube, menyematkan iklan produk Anda di media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, atau membuat blog lalu menyertakan iklan-iklan yang memuat produk yang mahasiswa tersebut jajakan, jadi cukup memperhatikan widget-widget visitor saja, sembari menjalankan kuliah. Dengan begitu, tidak akan menyita banyak waktu mahasiswa untuk berkuliah, malah itu akan menambah keuntungan. Kuliah dapat, promosi pun juga oke melalui media-media periklanan/advertising yang ada di internet. Maka dengan begitu, mahasiswa dalam memulai peluang bisnisnya tidak perlu memerlukan biaya yang besar hanya untuk memasarkan atau menjajakan produk atau barang yang ingin dijualnya kepada para konsumen.
E.       Implementasi e-Business yang Tepat Bagi Mahasiswa
Dunia bisnis saat ini bukanlah dunia bisnis seperti bisnis-bisnis lawas. Bisnis saat ini bukanlah hanya pebisnis semata yang boleh berbisnis, namun orang yang mempunyai jiwa pengusaha dan memang ingin terjun ke dunia perbisnisan, maka itu merupakan hal yang sah-sah saja, termasuk mahasiswa. Lagipula, bisnis saat ini tidak juga terlalu menekankan keahlian yang sejalan dengan jurusan maupun latar belakang pendidikan yang mereka tempuh. Toh, sekarang bisnis kecil-kecilan saja orang yang mengelola nggak juga harus berlatar anak ekonomi, jurusan ekonomi maupun hal-hal lainnya, yang jelas pandai dalam mengatur keuangan, lalu kreatif dalam beriklan atau mempromosikan produknya, dan juga tentunya tahan untuk menatap layar monitor berjam-jam, melihat berapa banyak pengunjung yang sudah melihat sebuah produk yang kita iklankan. Jelas, dengan gaya berbisnis seperti ini, sangat cocok bagi mahasiswa yang memang harus berbisnis sembari kuliah. Tidak harus terjun dalam ke dunia perbisnisan dan meninggalkan perkuliahan.
Lalu, bagi mahasiswa yang ingin berbisnis, terutama bagi pemula tidak perlu sampai membutuhkan pengelolaan manajemen yang ribet. Yang jelas, mahasiswa yang ingin terjun ke dunia bisnis, memang sudah wajib hukumnya untuk tahu akan tips dan trik dalam berbisnis. Bagi yang malas untuk beriklan, makan dengan membuat blog atau web untuk media promosi merupakan langkah yang tepat. Tentu saja, blog atau web yang didesain unik dan menarik, lalu juga desain periklanannya yang kreatif dan unik jelas akan meningkatkan trafik para pengunjung yang ingin melihat produk anda. Apalagi jika mau, didalam blog tersebut di masukkan iklan-iklan online, lalu trafik pengunjungnya juga meningkat dengan drastis, maka tentu saja uang yang mengalir pun juga semakin cepat. Sehingga nggak perlu deh para mahasiswa fokus penuh pada bisnis, duduk tenang-tenang aja sembari kuliah. Kuliah dapat, duit juga ngalir ntar ke rekening mahasiswa tersebut.
Oleh karenanya, sangat ditekankan untuk memiliki kemampuan handal dalam memanajemen blog atau web yang Anda punya. Karena jelas pendapatan Anda berbanding lurus dengan banyaknya trafik pengunjung blog Anda. Jangan lupa juga, untuk membuat rekening afiliasi ya, karena kan percuma kalau duitnya udah dapat, tapi nggak punya rekening, ya itu duit mau dikirim kemana ntar. Nah usahakan juga buat bisa jdi trending site, jadi kalau ada konsumen yang nyari di google, yahoo ataupun mesin pencari lainnya, blog atau web kalian bisa terpampang di 10 situs pertama. Nah jadinya kan bisa dilihat dengan mudah oleh konsumen.
Intinya, untuk jadi pebisnis yang baik dan kece, ya memang perlu diasah jiwa entrepreneurship-nya. Jangan sampe setengah-setengah juga yaa kalau berbisnis. Apapun halangannya wajib hukumnya buat diselesaikan. Yang paling terpenting, jangan sampe dunia bisnis mengganggu perkuliahan Anda sebagai mahasiswa. Must be balance. Okee guys?


~A.F.R.~


No comments:

Post a Comment